Minggu, 05 November 2017

TEKNIK PEMILIHAN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING




A.   Dasar Pertimbangan Dalam Pemilihan Media
1.    Alasan Teoritis
Proses pemilihan media menjadi penting karena kedudukan media yang strategis untuk keberhasilan pembelajaran. Alasan pokok pemilihan media dalam pembelajaran, karena didasari atas konsep pembelajaran sebagai suatu sistem yang didalamnya terdapat suatu totalitas yang terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan.
Media merupakan salah satu komponen utama dalam pembelajaran selain tujuan, materi, metode dan evaluasi maka sudah seharusnya dalam pembelajaran guru menggunakan media.  Kedudukan media dalam pembelajran tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan sistem pembelajaran. Penggunaan media akan meningkatkan kebermaknaan (meaningful learning) hasil belajar.  Dengan demikian pemilihan media yang menjadi penting artinya dan ini menjadi alasan teoritis mendasar dalam pemilihan media.
2.    Alasan Praktis
Menurut Arif Sadiman (2013:84-85) terdapat beberapa penyebab orang memilih media diantaranya yaitu sebagai berikut:
a      Demonstration
Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan sebuah konsep, alat, objek, kegunaan, cara mengoperasikan dll. Media berfungsi sebagai alat peraga pembelajaran.
b      Familiarity
Karena sudah terbiasa menggunkaan media tersebut dan merasa sudah menguasai.
c      Clarity
Ingin memberikan gambaran/penjelasan yang lebih konkret
d      Active Learning
Guru dapat membuat siswa berperan aktif baik secara fisik, mental, emosional.

Guru sebagai pengguna harus dapat memilih media yang tepat dengan kebutuhan pembelajran sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik materi pembelajaran. Arif Sadiman  (2013: 85) mengemukakan beberapa pertimbangan yang dapat dijadikan rujukan untuk membeli media jadi adalah sebagai berikut:
a      Apakah media yang dipilih itu relevan denga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?
b      Apakah disertai dengan buku manual atau sumber informasi tentang media tersebut?
c      Apakah perlu dibentuk tim ahli dan pengguna media untuk merevieu media tersebut?
d      Apakah terdapat media dipasaran yang telah divalidasi/uji coba?
e      Apakah media tersebut boleh direvieu terlebih dahulu?
f       Apakah terdapat format revieu yang seudah dibakukan?

B.   Kriteria Pemilihan Media Bimbingan dan Konseling
1.    Kriteria umum
Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih media yaitu:
a      Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)
Perlu dikaji tujuan apa yang ingin dicapai dalam suatu kegiatan layanan. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang cocok guna mencapai tujuan tersebut.
b      Kesesuaian dengan Materi Layanan Bimbingan dan Konseling (intructional content)
Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program layanan tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan tersebut.
c      Kesesuaian dengan Karakteristik Siswa
Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru. Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang akan digunakan.
d      Kesesuaian dengan Teori
Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media yang dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya.
e      Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa
Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.
f       Kesesuaian dengan Kondisi Lingkungan, Fasilitas Pendukung, dan Waktu yang Tersedia
Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan user atau penggunaanya dalam hal ini guru, jika guru tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-sia, begitu juga fasilitas lainnya.

Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A (2013: 74-76) terdapat beberapa kriteria pemilihan media diantaranya sebagai berikut:
a      Sesuai dengan tujuan yang dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan intruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
b      Tepat untuk mendukung isi pelajaran maupun layanan yang sifatnya fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi
c      Praktis, lues, dan bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dan atau sumber daya lainnya untuk memproduksi, tidak perlu dipaksakan. Media yang mahal memakan waktu lama untuk memproduksinya bukanlah jaminan sebagai media yang terbaik.
d      Guru trampil menggunakannya. Ini merupakan salah satu kriteria utama. Apapun media itu, guru harus mampu menggunakan dalam proses pembelajaran maupun pemberian layanan bimbingan dan konseling. Nilai dan manfaat media amat ditentukan oleh guru yang menggunakannya.
e      Pengelompokan sasaran. Media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan.
f       Mutu teknis. Pengembangan visual baik gambar maupu fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pakai slide harus jelas dan informasi dan pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain yang berupa latar belakang.
2.      Kriteria kusus
Kriteria khusus dalam memilih media yang tepat dirumuskan salam kata ACTION, penjelasannya yaitu sebagai berikut:
a      Acces: kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media. Apakah media yang kita perlukan itu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid.
b      Cost: biaya juga harus dipertimbangkan. Media efektif tidak selalu mahal jika guru kreatif dan menguasai betul materi pelajaran maka akan memanfaatkan objek-objek untuk dijadikan sebagai media dengan biaya yang murah tapi efektif.
c      Technology: teknologi juga harus diperhatikan apakah teknologinya tersedia dan mudah menggunakannya.
d      Interactivity: media yang baik adalah media yang dapat memunculkan komunikasi 2 arah.
e      Organization: diperlukan dukungan organisasi  misalnya pimpinan sekolah.
f       Novelty: media yang lebih baru biasanya lebih baik danlebih menarik bagi siswa.

C.   Faktor-faktor Pemilihan Media
Menurut Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A (2013: 69-71) terdapat faktor-faktor dalam pemilihan media diantaranya sebagai berikut:
1.    Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia (waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber yang tersedia ( manusia dan material).
2.    Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan, penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu menuntut perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3.    Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4.    Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5.    Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
a      Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual dan / atau audio).
b      Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio, dan / atau kegiatan fisik).
c      Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
d      Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan stimulus.
6.    Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan belajar mereka secara perorangan



D.   Prinsip-prinsip Pemilihan Media
Terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam pemilihan media diantaranya sebagai berikut:
1.    Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau individu.
2.    Karakteristik Media. Setiap media memiliki karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan pemilihan media. Disamping itu, hal ini memberikan kemungkinan bagi kita untuk menggunakan berbagai media secara bervariasi.
3.    Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan atau dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media mana yang akan dipilih.

E.    Model/Prosedur Pemilihan Media
Agar kegiatan belajar-mengajar maupun pemberian layanan dapat berlangsung secara efektif dalam mewujudkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, diperlukan adanya dukungan media pengajaran, baik itu media cetak, media elektronik, atau objek nyata (realita).
Secara umum prosedur pemilihan media pembelajaran ada enam langkah, yaitu:
1.    Menentukan apakah pesan yang akan disampaikan itu merupakan tujuan pembelajaran atau hanya sekedar merupakan informasi atau hiburan.
2.    Menetapkan apakah media itu di rancang untuk keperluan pembelajaran atau instruksional atau alat bantu mengajar (peraga).
3.    Menetapkan apakah dalam usaha mendorong kegiatan belajar tersebut akan digunakan strategi afektif, kognitif atau psikomotorik
4.    Menetukan media yang sesuai dari kelompok media yang cocok untuk strategi yang di pilih dengan mempertimbangkan ketentuan atau criteria, kebijakan, fasilitas, kemampuan produksi dan biaya.
5.    Mereview kembali kelemahan dan kelebihan media yang dipilih, bila perlu mengkaji kembali alternatif-alternatif yang ada.
6.    Perencanaan pengembangan dan produksi media tersebut.

Prosedur pemilihan media sebagaimana yang dikemukakan oleh Arif S Sadiman (2013: 86-87) ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan yaitu:
1.    Model flowchart, model ini menggunakan eliminasi dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2.    Model matrix, berupa penangguhan model pengambilan keputusan, pemilihan sampai seluruh kriteria pemilihannya diidentifikasi.
3.    Model chek list, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
Meskipun belum ada penelitian khusus tentang hal ini, tampaknya model checklist lebih sesuai untuk membakukan procedure pemilihan media jadi, model matriks lebih serasi digunakan dalam media rancangan, sedang model flowchart dapat digunakan baik untuk menggambarkan proses pemilihan media jadi maupun rancangan.



      
Internalisasi Nilai-nilai Islam
Sesuai dengan pembahasan materi makalah “Teknik Pemilihan Media Bimbingan dan Konseling”, dapat diinternalisasikan dengan nilai-nilai islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits. Berikut ini merupakan Hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari:
D.     عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا أَقْرَعَ بَيْنَ نِسَائِهِ فَأَيَّتُهُنَّ خَرَجَ سَهْمُهَا خَرَجَ بِهَا مَعَه
Artinya: dari ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila hendak bepergian Beliau mengundi diantara isteri-isteri Beliau, siapa yang keluar namanya berarti dialah yang ikut bepergian bersama Beliau (HR. al-Bukhari).
Berikut penjelasan hubungan antara hadits dengan materi:
Bersarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai teknik pemilihan media bimbingan dan konseling dapat diinternalisasikan dengan nilai-nilai islam berupa Hadis sahih oleh H.R Al-Bukhari yaitu pentingnya seorang guru BK atau konselor untuk dapat memilih media BK yang tepat sesuai dengan kebutuhan peserta didik disekolah, agar tujuan layanan dapat berjalan sesuai dengan harapan tanpa danya ketidak cocokan antara media yang digunakan dengan kebutuhan serta layanan yang diberikan. Sesuai dengan hadits Bukhari tersebut rosulullah menggunakan media untuk mengundi istri-istri yang akan dipilih untuk diajak berpergian agar tidak adanya perselisian atau ketidak adilan dan tercapainya tujuan rosullulah untuk bepergian.


















DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Irma. 2014. Teknik Pemilihan Media Pembelajaran. irmaalhanaah.wordpress.com
(on line) diakses 27 Maret 2017

Marlinara. 2014. Teknik Pemilihan Media. marlinara.blogspot.co.id (on line)
diakses 27 Maret 2017

Nurhasnawati. 2011. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Pusaka Riau

Sadiman, S Arief. 2013. Media Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Waluya, Bagja. 2011. Teknik Pemilihan Media Pembelajaran. UPI: Jurnal Pendidikan Geografi