A. Kajian Secara
Teoritis
Daftar
cek masalah menurut Ross L. Money merupakan seperangkat daftar pernyataan
kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang atau memancing pengutaraan
masalah, yang pernah atau sedang dialami seseorang individu. Daftar cek masalah
berisi 330 butir pernyataan masalah yang terbagi dalam 11 bidang masalah,
dimana setiap bidang masalah berisi 30 butir pernyataaan masalah dan ditambah
satu bidang masalah lain-lain yang berisi tiga butir pernyataan terbuka.
B. Kajian Secara
Praktis
1.
Pengertian
Daftar Cek Masalah (DCM)
Daftar Cek Masalah adalah daftar berisi pernyataan-pernyataan yang
merupakan masalah yang diasumsikan biasa dialami oleh individu dalam tingkat
perkembangan tertentu. DCM digunakan untuk mengungkap masalah-masalah yang
dialami oleh individu, dengan merangsang atau memancing individu untuk
pengutaraan masalah yang pernah atau sedang dialaminya.
Dijelaskan dalam QS. Al ’Imran:
104: Artinya, ”Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar. Dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Ayat tersebut
menjelaskan bahwa penting nya penggunaan DCM untuk mengetahui masalah yang
dihadapi klien. Agar permasalahan yang dialami klien dapat terentaskan dengan
baik dan mencegah timbulnya permasalahan yang baru.
2. Komposisi Daftar Cek
Masalah
a.
Kesehatan dan perkembangan fisik
b.
Keadaan Penghidupan dan keuangan
c.
Rekreasi dan Hobi
d.
Kehidupan Keluarga
e.
Agama dan Moral
f.
Kehidupan Sosial dan Keaktifan Berorganisasi
g.
Hubungan Pribadi
h.
Muda-Mudi
i.
Penyesuaian Terhadap Sekolah
j.
Masa Depan dan Cita-cita Pendidikan Jabatan
k.
Penyesuaian terhadap kurikulum
3.
Tujuan Daftar Cek Masalah
Tujuan daftar
cek masalah yaitu untuk merangsang atau memancing pengutaraan masalah yang
pernah atau sedang dialami oleh seseorang
4. Fungsi Daftar Cek
Masalah
a.
Untuk
memudahkan individu mengemukakan masalah yang pernah atau sedang dihadapi.
b.
Untuk
mensistimatisasi jenis masalah yang ada pada individu agar memudahkan analisa
dan sintesa dengan data yang diperoleh dengan cara/alat lain.
c. Untuk menyusun program
pelayanan konseling agar sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan siswa.
5.
Langkah Pengadministrasian DCM
a.
Perencanaan
1)
Menetapkan waktu, sasaran dan
jumlah peserta didik yang akan mendapat layanan asesmen
2)
Menyiapkan lembar asaesmen DCM
sesuai jumlah peserta didik
3)
Menyiapkan lembar jawaban DCM
4)
Menyiapkan ruang dengan
situasi tenang, pencahayaan baik, kursi yang nyaman
b.
Pelaksanaan
1)
Memberikan verbal setting sebelum mulai (menjelaskan tujuan, manfaat dan
kerahasiaan)
2)
Meminta individu untuk menyiapkan alat tulis
3)
Menyediakan buku dan lembar jawaban DCM
4)
Memberi intruksi cara pengerjaan DCM
5)
Menginformasikan bahwa pengerjaan DCM tidak memiiki batas waktu
6)
Melakukan pemeriksaan ketepatan peserta didik dalam mengisi DCM
7)
Mengumpulakan kembali buku dan lembar jawaban hasil pengisian DCM
c.
Pengolahan hasil
1) Konselor
melakukan penglahan hasil DCM dengan melakukan penghitungan secara kuantitatif
menggunakan format tabulasi pengolahan dan rumus yang telah ditetapkan
2) Berdasarkan
hasil pengolahanya secara kuantitatif, kenselor melakukan analisis kualitatif
3) Pengolahan
hasil DCM harus dilakukan paling lambat satu minggu setelah pengisian, mengingat
permasalahan individu bersifat dinamis dan bisa mengalami perubahan
6. Pemanfaatan Daftar Cek
Masalah dalam Bimbingan dan Konseling
a. Pada proses pelaksanaanya
bersifat efisien karena pelaksaan DCM silakukan secara klasikal, sehingga guru
BK dalam waktu singkat akan memperoleh waktu yang banyak
b. Sistemasi jenis masalah
yang dikelompokan dalam berbagai bidang mempermudah guru bimbingan dan
konseling untuk melakukan analisis dari sintesa data serta merumuskan
kesimpulan masalah yang dialami peserta didik
c. Konselor lebih mengenal
peserta didiknya yang membutuhkan bantuan segera
d. Konselor memiliki peta
masalah individu maupun kelompok
e. Hasil DCM dapat digunakan
sebagai landasan penetapan layanan bimbingan dan konseling yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan peserta didik
f.
Peserta didik dapat memahami masalah yang dialaminya dan
memahami apakan dirinya memerlukan bantuan atau tidak
DAFTAR
PUSTAKA
Komalasari, gantina, dkk. 2011. Asesmen teknik non tes dalam
perspektif BK komperhensif.
Jakarta.
PT. Indeks
line)
diakses 16 april 2016 21:48
Mahendra, juftiar (2013). Studi tentang pelaksanaan aplikasi instrumentasi bimbingan dan
mei 2016
00:38
Mei 2016
23:39
Triyanto, agus (2011). Aplikasi
daftar cek maslah untuk layanan bimbingan dan konseling.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar