Sabtu, 10 September 2016

PENGARUH PERBEDAAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP KECEPATAN PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI KERITING



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan cabai keriting dengan penanaman menggunakan poly bag.
B.     Rumusan Masalah
Pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan tanaman cabai keriting
C.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan cabai keriting dan meyakini bahwa pendapat kami benar.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk dapat memecahkan permasalahan mengenai seberapa besar pengaruh pemberian komposisi pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan cabai keriting.












BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.    Klasifikasi Tanaman Cabai
Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistem tumbuhan) tanaman cabai termasuk kedalam :
1.      Kingdom                           : Plantae (tumbuhan)
2.      Subkingdom                      : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
3.      Super divisi                       : Spermatophyta (menghasilkan biji)
4.      Divisi                                 : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
5.      Kelas                                 : Dicotyledoneae (berkeping 2/dikotil)
6.      Sub kelas                           : Asteriadae
7.      Ordo                                  : Sonalales
8.      Famili                                : Solanaceae (suku terong-terongan)
9.      Genus                                : Capsium
10.  Species                              : Capsium sp
B.     Pengertian dan Manfaat Cabai
Cabai keriting merupakan tanaman perdu dari familli terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsium sp. Cabai berasal dari benua amerika tepatnya didaerah peru dan menyebar kenegara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk negara Indonesia. Cabai mengandung kapsisin yang berhasiat sebagai stimulan, jika seseorang mengkonsumsi kapsisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar dimulut dan keluarnya air mata. Kasiatnya untuk memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi syestem pencernaan. Unsur lain didalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal. Selain itu cabai jg mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan niasin.
Menurut (Hepernas, 2010), cabai merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu dengan perakaran akar tunggang yang berfungsi menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah.
Di Indonesia cabai bermanfaat untuk bahan sebuah masakan sehingga cabai merah sangat diperlukan oleh sebagian besar ibu rumah tangga sebagai pelengkapbumbu dapur.
C.    Pemberian Bahan Organik
Pemberian bahan organik dalam penelitian ini kami menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam. Dalam pemberian pupuk kandang merupakan cara untuk meningkatkan kualitas tanah. Bahan organik adalah jumlah total semua subtansi yang mengandung karbon organik didalam tanah, terdiri dari dari campuran residu tanaman dan hewan dalam berbagai tahap dekomposisi, tubuh mikroorganisme dan hewan kecil dan masih hidup maupun yang sudah mati.
Menurut brady (1990), pupuk kandang merupakan campuran kotoran padat, air kencing, dan sisa makanan (tanaman). Sebagian dari padatan yang terdapat dalam pupuk kandang terdiri dari senyawa organik, antara lain seluosa, pati dan gula, hemiselulosa dan lignin seperti yang dijumpai dalam humus ligno-protein.
D.    Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan 2 variabel yaitu :
1.      Variabel bebas : Pengaruh jumlah dosis pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting.
2.      Variabel terikat : Kecepatan pertumbuhan tanaman cabai keriting.
E.     Hipotesis Penelitian
Dengan penambahan dosis pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan cabai keriting.





BAB III
METODE KERJA
A.    Waktu dan Tempat
1.      Waktu
Praktikum ini dilaksanakan mulai sore hari Senin, 4 Mei 2015 sampai hari Kamis, 14 Mei 2015, tepatnya 10 hari.
2.      Tempat
Di halaman Pondok Pesantren Putri Aisiyah (PPPA) Imadul Bilad kota metro
B.     Alat dan Bahan
1.      Alat
a.       Ember
b.      Cangkul
c.       Poly bag
d.      Pisau
e.       Penggaris
f.       Buku tulis
g.      Kamera
2.      Bahan
a.       Tanah gembur
b.      Pupuk kotoran ayam
c.       Air
d.      benih cabai merah keriting
C.    Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati selama pengamatan yaitu :
Tinggi tanaman, diukur dari pangkal batang tanaman bagian bawah sampai ujung tunas atau pucuk mulai tanaman berumur 5-10 hari
D.    Cara Kerja
1.      Pemilihan benih
Pilih lah benih yang memiliki kualitas unggul, kami menggunakan benih cabai keriting berupa kemasan unggul yang di produksi oleh PT. BENIH CITRA ASIA.
2.      Pemilihan tanah
Tanah yang kami gunakan yaitu tanah gembur dan subur
3.      Proses pengolahan pupuk kandang
Pilih pupuk kandang yang berkualitas, kami menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam
4.      Campur tanah dan pupuk secara merata dengan komposisi yang berbeda yaitu :
Pot 1 : menggunakan 1:1 dosis pupuk kandang yang diberikan
Pot 2 : menggunakan 1:2 dosis pupuk kandang yang diberikan
5.      Tebar benih kemasan diatas tanah yang sudah dicampur oleh pupuk, kami menebar 10 benih didalam setiap poly bag, kemudian tutup benih tersebut dengan tanah yang sudah tercampur pupuk sesuai dengan dosis yang diberikan
6.      Kemudian siram tanah tersebut dengan penyiraman yang sama rata. Agar tanah tetap dalam keadaan lembab, kami melakukan penyiraman satu kali dalam sehari pagi atau sore hari apabila cuaca tidak terlalu panas. Apabila cuaca panas, maka kami menyiram dua kali sehari pagi dan sore hari agar kualitas tanah tetap lembab.
7.      Ukur pertumbuhan tanaman cabai keriting setiap harinya menggunakan penggaris agar kita dapat mengetahui kecepatan pertumbuhan tanaman cabai keriting setiap harinya.
E.     Metode Pengumpulan Data
Dalam laporan penelitian ini kami menggunakan metode pengumpulan data dengan metode observasi atau pengamatan secara langsung, guna agar mendapatkan data yang lebih akurat
F.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang kami gunakan yaitu tabel dalam penulisan hasil dari pengamatan agar lebih mudah dimengerti dan dipahami.



























BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Hasil Pengamatan
1.      Tabel Pengukuran
No
Dosis
H.1
H.2
H.3
H.4
H.5
H.6
H.7
H.8
H.9
H.10
1.
Pot 1
-
-
-
-
-
--
+
++
+++
++++
2.
Pot 2
-
-
-
-
-
-
-
--
+
++

2.      Keterangan
(-)  : Belum terlihat pertumbuhannya
(--)   : Tumbuh kecambah dan bakal batang berwarna putih ke hijauan
(+)   : Bakal batang dan bakal daun mulai nampak lebih jelas
(++) : Bakal batang dan bakal daun nampak lebih jelas dari hari lalu
(+++) : daunya mulai membuka tapi belum sempurna dan bakal batang mulai terlihat lebih sempuna
(++++) : daun sudah mulai membuka dan batang mulai terlihat kokoh
Tabel pengukuran pertumbuhan batang cabai keriting
hari
Pot 1
Pot 2
Ke 6
0.2
-
Ke 7
0.5
-
Ke 8
0.9
0.2
Ke 9
1.2
0.5
Ke 10
1.6
0.8

B.     Hasil Pembahsan
1.      Pada hari pertama, Senin 4 mei 2015
Melakukan penanaman penanaman bibit ke dalam pot 1 dan pot 2 pada sore hari.
2.      Pada hari ke dua sampai hari ke lima, Selasa 5 mei 2015- jumat 8 mei 2015.
Penanaman cabai keriting pada pot 1 dan pot 2 belum terlihat pertumbuhanya.
3.      Pada hari ke enam, Sabtu 9 mei 2015
Penanaman cabai keriting pada pot 1 sudah terlihat pertumbuhanya berupa kecambah dan bakal batang berwarna putih ke hijauan, sedangkan pada pot 2 masih belum terlihat pertumbuhannya. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 0.2 cm dan pada pot 2 belum bisa diukur.
4.      Pada hari ke tujuh, minggu 10 mei 2015
Penanaman cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhannya pada bakal batang dan bakal daun mulai nampak lebih jelas, sedangkan pada pot 2 masih belum terlihat pertumbuhanya. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 0.5 cm dan pada pot 2 belum juga dapat di ukur.
5.      Pada hari ke delapan, Senin 11 mei 2015
Penanaman cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhannya pada bakal batang dan bakal daun nampak lebih jelas dari hari lalu, sedangkan pada pot 1 sudah mulai tumbuh kecambah dan bakal batang berwarna putih kehijauan. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 0.9 cm dan pada pot 2 yaitu 0.2 cm.
6.      Pada hari ke sembilan, Selasa 12 mei 2015
Penanaman cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhan pada daunya yang mulai membuka tapi belum sempurna dan bakal batang mulai terlihat lebih sempurna, sedangkan pada pot 2 tumbuh bakal batang dan bakal daun mulai nampak lebih jelas. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 1.2 cm dan pada pot 2 yaitu 0.5 cm.
7.      Pada hari ke sepuluh, Rabu 13 mei 2015
Penanaman cabai keriting pada poy 1 terlihat pertumbuhan pada daun yang sudah mulai membuka dan batang mulai terlihat kokoh, sedangkan pada pot 2 telah tumbuh bakal batang dan bakal daun nampak lebih jelas dari hari lalu. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 1.6 cm dan pada pot 2 yaitu 0.8 cm.


























BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terbukti pendapat kami benar bahwa pemberian dosis pupuk kandang 1:1 lebih cepat pertumbuhanya dari pada pemberian dosis pupuk kandang 1:2, karena kurangnya pupuk yang diberikan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai keriting.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar