BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kami melakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan
cabai keriting dengan penanaman menggunakan poly bag.
B.
Rumusan
Masalah
Pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap kecepatan
pertumbuhan tanaman cabai keriting
C.
Tujuan
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perbedaan dosis pupuk kandang terhadap
kecepatan pertumbuhan cabai keriting dan meyakini bahwa pendapat kami benar.
D.
Manfaat
Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk dapat memecahkan permasalahan mengenai seberapa besar pengaruh
pemberian komposisi pupuk kandang terhadap kecepatan pertumbuhan cabai
keriting.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Klasifikasi
Tanaman Cabai
Menurut klasifikasi dalam tata nama (sistem
tumbuhan) tanaman cabai termasuk kedalam :
1. Kingdom
: Plantae (tumbuhan)
2. Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
3. Super
divisi : Spermatophyta (menghasilkan
biji)
4. Divisi
:
Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
5. Kelas
: Dicotyledoneae (berkeping
2/dikotil)
6. Sub
kelas : Asteriadae
7. Ordo
: Sonalales
8. Famili
: Solanaceae (suku
terong-terongan)
9. Genus
: Capsium
10. Species
: Capsium sp
B.
Pengertian
dan Manfaat Cabai
Cabai keriting merupakan tanaman perdu dari familli
terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsium sp. Cabai berasal dari benua
amerika tepatnya didaerah peru dan menyebar kenegara-negara benua Amerika,
Eropa dan Asia termasuk negara Indonesia. Cabai mengandung kapsisin yang
berhasiat sebagai stimulan, jika seseorang mengkonsumsi kapsisin terlalu banyak
akan mengakibatkan rasa terbakar dimulut dan keluarnya air mata. Kasiatnya
untuk memperlancar sekresi asam lambung dan mencegah infeksi syestem
pencernaan. Unsur lain didalam cabai adalah kapsikol yang dimanfaatkan untuk
mengurangi pegal-pegal, sakit gigi, sesak nafas, dan gatal-gatal. Selain itu
cabai jg mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor dan
niasin.
Menurut (Hepernas, 2010), cabai merupakan tanaman
semusim yang berbentuk perdu dengan perakaran akar tunggang yang berfungsi
menyerap air dan zat makanan dari dalam tanah.
Di Indonesia cabai bermanfaat untuk bahan sebuah
masakan sehingga cabai merah sangat diperlukan oleh sebagian besar ibu rumah
tangga sebagai pelengkapbumbu dapur.
C.
Pemberian
Bahan Organik
Pemberian bahan organik dalam penelitian ini kami
menggunakan pupuk kandang berupa kotoran ayam. Dalam pemberian pupuk kandang
merupakan cara untuk meningkatkan kualitas tanah. Bahan organik adalah jumlah
total semua subtansi yang mengandung karbon organik didalam tanah, terdiri dari
dari campuran residu tanaman dan hewan dalam berbagai tahap dekomposisi, tubuh
mikroorganisme dan hewan kecil dan masih hidup maupun yang sudah mati.
Menurut brady (1990), pupuk kandang merupakan
campuran kotoran padat, air kencing, dan sisa makanan (tanaman). Sebagian dari
padatan yang terdapat dalam pupuk kandang terdiri dari senyawa organik, antara
lain seluosa, pati dan gula, hemiselulosa dan lignin seperti yang dijumpai
dalam humus ligno-protein.
D.
Variabel
Penelitian
Dalam penelitian ini kami menggunakan 2 variabel
yaitu :
1. Variabel
bebas : Pengaruh jumlah dosis pemberian pupuk terhadap pertumbuhan tanaman
cabai keriting.
2. Variabel
terikat : Kecepatan pertumbuhan tanaman cabai keriting.
E.
Hipotesis
Penelitian
Dengan penambahan dosis pupuk kandang dapat
meningkatkan pertumbuhan cabai keriting.
BAB III
METODE KERJA
A.
Waktu
dan Tempat
1. Waktu
Praktikum ini
dilaksanakan mulai sore hari Senin, 4 Mei 2015 sampai hari Kamis, 14 Mei 2015,
tepatnya 10 hari.
2. Tempat
Di halaman Pondok
Pesantren Putri Aisiyah (PPPA) Imadul Bilad kota metro
B.
Alat
dan Bahan
1.
Alat
a. Ember
b. Cangkul
c. Poly
bag
d. Pisau
e. Penggaris
f. Buku
tulis
g. Kamera
2.
Bahan
a. Tanah
gembur
b. Pupuk
kotoran ayam
c. Air
d. benih
cabai merah keriting
C.
Peubah
yang Diamati
Peubah
yang diamati selama pengamatan yaitu :
Tinggi tanaman, diukur dari pangkal batang tanaman
bagian bawah sampai ujung tunas atau pucuk mulai tanaman berumur 5-10 hari
D.
Cara
Kerja
1. Pemilihan
benih
Pilih
lah benih yang memiliki kualitas unggul, kami menggunakan benih cabai keriting
berupa kemasan unggul yang di produksi oleh PT. BENIH CITRA ASIA.
2. Pemilihan
tanah
Tanah
yang kami gunakan yaitu tanah gembur dan subur
3. Proses
pengolahan pupuk kandang
Pilih
pupuk kandang yang berkualitas, kami menggunakan pupuk kandang berupa kotoran
ayam
4. Campur
tanah dan pupuk secara merata dengan komposisi yang berbeda yaitu :
Pot 1 : menggunakan 1:1
dosis pupuk kandang yang diberikan
Pot 2 : menggunakan 1:2
dosis pupuk kandang yang diberikan
5. Tebar
benih kemasan diatas tanah yang sudah dicampur oleh pupuk, kami menebar 10
benih didalam setiap poly bag, kemudian tutup benih tersebut dengan tanah yang
sudah tercampur pupuk sesuai dengan dosis yang diberikan
6. Kemudian
siram tanah tersebut dengan penyiraman yang sama rata. Agar tanah tetap dalam
keadaan lembab, kami melakukan penyiraman satu kali dalam sehari pagi atau sore
hari apabila cuaca tidak terlalu panas. Apabila cuaca panas, maka kami menyiram
dua kali sehari pagi dan sore hari agar kualitas tanah tetap lembab.
7. Ukur
pertumbuhan tanaman cabai keriting setiap harinya menggunakan penggaris agar
kita dapat mengetahui kecepatan pertumbuhan tanaman cabai keriting setiap
harinya.
E.
Metode
Pengumpulan Data
Dalam laporan penelitian ini kami menggunakan metode
pengumpulan data dengan metode observasi atau pengamatan secara langsung, guna
agar mendapatkan data yang lebih akurat
F.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang kami gunakan yaitu tabel
dalam penulisan hasil dari pengamatan agar lebih mudah dimengerti dan dipahami.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil
Pengamatan
1.
Tabel
Pengukuran
No
|
Dosis
|
H.1
|
H.2
|
H.3
|
H.4
|
H.5
|
H.6
|
H.7
|
H.8
|
H.9
|
H.10
|
1.
|
Pot
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
--
|
+
|
++
|
+++
|
++++
|
2.
|
Pot
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
--
|
+
|
++
|
2.
Keterangan
(-) : Belum terlihat pertumbuhannya
(--) :
Tumbuh kecambah dan bakal batang berwarna putih ke hijauan
(+) : Bakal batang dan bakal daun mulai nampak
lebih jelas
(++)
: Bakal batang dan bakal daun nampak lebih jelas dari hari lalu
(+++)
: daunya mulai membuka tapi belum sempurna dan bakal batang mulai terlihat
lebih sempuna
(++++)
: daun sudah mulai membuka dan batang mulai terlihat kokoh
Tabel pengukuran
pertumbuhan batang cabai keriting
hari
|
Pot 1
|
Pot 2
|
Ke
6
|
0.2
|
-
|
Ke
7
|
0.5
|
-
|
Ke
8
|
0.9
|
0.2
|
Ke
9
|
1.2
|
0.5
|
Ke
10
|
1.6
|
0.8
|
B.
Hasil
Pembahsan
1. Pada
hari pertama, Senin 4 mei 2015
Melakukan
penanaman penanaman bibit ke dalam pot 1 dan pot 2 pada sore hari.
2. Pada
hari ke dua sampai hari ke lima, Selasa 5 mei 2015- jumat 8 mei 2015.
Penanaman
cabai keriting pada pot 1 dan pot 2 belum terlihat pertumbuhanya.
3. Pada
hari ke enam, Sabtu 9 mei 2015
Penanaman
cabai keriting pada pot 1 sudah terlihat pertumbuhanya berupa kecambah dan
bakal batang berwarna putih ke hijauan, sedangkan pada pot 2 masih belum terlihat
pertumbuhannya. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 0.2 cm dan pada
pot 2 belum bisa diukur.
4. Pada
hari ke tujuh, minggu 10 mei 2015
Penanaman
cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhannya pada bakal batang dan bakal
daun mulai nampak lebih jelas, sedangkan pada pot 2 masih belum terlihat
pertumbuhanya. Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 0.5 cm dan pada
pot 2 belum juga dapat di ukur.
5. Pada
hari ke delapan, Senin 11 mei 2015
Penanaman
cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhannya pada bakal batang dan bakal
daun nampak lebih jelas dari hari lalu, sedangkan pada pot 1 sudah mulai tumbuh
kecambah dan bakal batang berwarna putih kehijauan. Pengukuran pertumbuhan
batang pada pot 1 yaitu 0.9 cm dan pada pot 2 yaitu 0.2 cm.
6. Pada
hari ke sembilan, Selasa 12 mei 2015
Penanaman
cabai keriting pada pot 1 terlihat pertumbuhan pada daunya yang mulai membuka
tapi belum sempurna dan bakal batang mulai terlihat lebih sempurna, sedangkan
pada pot 2 tumbuh bakal batang dan bakal daun mulai nampak lebih jelas.
Pengukuran pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 1.2 cm dan pada pot 2 yaitu 0.5
cm.
7. Pada
hari ke sepuluh, Rabu 13 mei 2015
Penanaman
cabai keriting pada poy 1 terlihat pertumbuhan pada daun yang sudah mulai
membuka dan batang mulai terlihat kokoh, sedangkan pada pot 2 telah tumbuh
bakal batang dan bakal daun nampak lebih jelas dari hari lalu. Pengukuran
pertumbuhan batang pada pot 1 yaitu 1.6 cm dan pada pot 2 yaitu 0.8 cm.
BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terbukti
pendapat kami benar bahwa pemberian dosis pupuk kandang 1:1 lebih cepat
pertumbuhanya dari pada pemberian dosis pupuk kandang 1:2, karena kurangnya
pupuk yang diberikan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai
keriting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar