A.
Perkembangan Fisik Pada Masa Bayi
1. Urutan
Cephalocaudal dan proximodistal
Urutan Cephalocaudal ialah urutan pertumbuhan,dimana pertumbuhan
terbesar selalu dimulai dari atas kepala dilanjutkan dengan pertumbuhan
fisikmencakup yang besar,berat serta pertumbuhan organ tubuh lainnya secara
berangsur-angsur dari atas kebawah(keleher, bahu batang tubuh tengah dan
lain lain). Urutan proximodistal ialah pertumbuhan dimulai pada bagian
tengah tubuh lalu bergerak dari kaki dan tangan.
2. Tinggi
dan berat
Bayi yang baru lahir kehilangan 5-7% berat tubuh meraka, segera setelah
bayi menyesuaikan diri dangan mengisap, menelan dan mencerna mereka bertumbuh
cepat dan memperoleh berat kira-kira 5-6ons permingguy selama bulan pertama
pada bulan ke empat berat badan mereka naik mencapai hampir tiga kali lipat
dari berat mereka ketika hari pertama kelahiiran.
3. Keterampilan
Motorik kasar dan halus
Ketrampilan motorik kasar meliputi kegiatan otot-otot besar seperti
menggerakan lengan dan berjalan.dan
ketrampilan motorik halus meliputi gerakan-gerakan menyesuaikan secara lebih
halus, separti ketangkasan jari meraih dan menggegan, gerakan pergelangan
tangan, perputaran tangan, dan koordinasi jari.
4. Otak
Ketika bayi berjalan, berbicara, berlari, menggoyang-goyagka mainan yang
daat berbunyi, tersenyum dan mengerutkan dahi maka perubahan-perubahan dalam
otaknya sedang berkembang. Sebenarnya sejak lahirn bayi sudah memiliki
semua sel syaraf (neurons) yang akan dimiliki sepanjang hidupnya.tetapi pada
saat lahir dan awal khidupannya keterkaitan sel-sel ini masih sangat
lemah.
5. Kebutuhan
gizi dan perilaku makan
Perbedaan-perbedan yang ada pada setiap bayi dalam cadangan gizi,
komposisi tubuh, tingkat pertumbuhan dan pola kegiatan membuat pendefinisian
kebutuhan gizi yang sesungguhnya sulit dilakukan. Akan tetapi para pakar gizi
menganjurkan bahwa bayi perlu mengkonsumsi 50 kalori per hari untuk setiap pon
berat mereka.
6. Perkembangan
Sensoris dan persepsi
Semua informasi datag pada bayi melalui indra. Sesasi terjadi
ketika sekumpulan informasi menadakan kontak dengan peerima sensor (mata,
telinga, lidah, hidung, dan kulit). Persepsi ialah interpretasi tentag
apa yang diindrakan atau dirasakan.
7. Persepsi
Visual
Dunia visual pada bayi yang baru lahir bukanlah kebingungan tetapi
bayi yang baru lahir diperkirakan 20/200-20/600 pada bagan snellen yaitu akat
untuk menguji mata.ini sekitar 10-30 kali
lebih rendah dari penglihatan orang dewasa normal. Tetapi akan meningkat pada
usia 6 bulan
8. Pendengaran
Segera setelah kelahiran, bayi dapat mendengar, walaupun ambang pintu
sensor orang dewasa (Trehub, dkk, 1991). Oleh karenanya, suatu rangsangan harus
lebih nyaring untuk didengar oleh bayi. (Morrongiello, Fenwick, & Chace,
1990). Kenyataan bukan hanya bayi yang baru lahir yang bisa mendengar, bahwa
ada kemungkinan janinpun bisa mendengar ketika ia mendekap di dalam kandungan
ibunya. Janin dapat mendengar pada beberapa bulan terakhir kehamilan.
9. Sentuhan
pada Bayi yang Baru Lahir
Bayi-bayi yang baru lahir ternyata sudah memberi respons terhadap
sentuhan. Sentuhan ke pipi ternyata menghasilkan gelengan kepala sedangkan
sentuhan ke bibir menghasilkan gerakan mengisap. Sebagai contoh, sunat biasanya
dilakukan kepada bayi laki-laki kecil kira-kira hari ketiga setelah kelahiran.
Peningkatan tangisan dan ocehan intensif selama prosedur sunat dilakukan,
mengindikasikan bayi berusia 3 hari mengalami rasa sakit (Gunnar, Malone, &
Fisch, 1987; Porter, & Marshall, 1988)
Bayi laki-laki yang baru lahir yang menangis intensif selama sunat,
menunjukkan bahwa mereka mengalami stres. Selama bertahun-tahun, para dokter
telah melakukan operasi pada bayi-bayi yang lahir tanpa pembiusan. Praktek
kedokteran ini dilakukan karena bahaya pembiusan terhadap bayi dan anggapan
bahwa bayi yang baru lahir tidak merasakan sakit. Baru-baru ini, ketika para
peneliti yakin bahwa bayi yang baru lahir dapat merasakan sakit, praktek operasi
yang telah berlangsung lama pada bayi yang baru lahir tanpa pembiusan semakin
banyak diperdebatkan.
10. Penciuman
(Smell)
Bayi-bayi yang baru lahir dapat membedakan bau. Hal ini ditunjukkan dari
ekspresi wajah mereka. Mereka kelihatannya menyukai bau vanilla dan arbei
tetapi tidak suka bau telur dan ikan busuk (Steiner, 1979).
11. Kecapan
(Taste)
Ketika mengisap puting yang diolesi dengan suatu larutan yang manis,
jumlah isapan bertambah (Lipsitt, dkk, 1976). Dalam penelitian lain, bayi-bayi
yang baru lahir memperlihatkan suatu ekspresi senyum setelah diberi larutan
manis. Sebaliknya mereka mengerutkan lidah mereka setelah diberi larutan asam
(Steiner, 1979).
12. Persepsi
Menyeluruh
Percepsi menyeluruh (intermodal perception) ialah kemampuan
mengaitkan dan informasi atas dua atau lebih pengalaman sensoris, seperti
penglihatan dan pendengaran.
B.
Perkembangan Kognitif Pada Masa Bayi
1. Teori
Piaget Tentang Perkembangan Bayi
Piaget yakin bahwa seorang anak melalui serangkaian tahap pemikiran dari
masa bayi hingga masa dewasa. Kemampuan bayi dari tahap-tahap tersebut berasal
dari tekanan biologis untuk menyesuaikan diri (adapt) dengan
lingkungan dan adanya pengorganisasian struktur berpikir.
Menurut Piaget, perkembangan pemikiran dibagi ke dalam empat tahap yang
secara kualitatif sangat berbeda: sensoris-motorik, praoperasional dan
operasional konkret, dan operasional formal.
2. Tahap
Perkembangan Sensoris- Motorik
Tahap sensoris motorik Piaget berlangsung dari kelahiran hingga kira-kira
usia 2 tahun. Selama masa ini perkembangan mental dipengaruhi oleh kemajuan
yang besar pada kemampuan bayi untuk mengorganisasikan dan mengkoordinasikan
sensasi melalui gerakan-gerakan dan tindakan-tindakan fisik – oleh karena itu,
namanya sensorik-motorik (Piaget, 1952). Tahapan-tahapan Piaget, perkembangan
subtahap sensoris motorik adalah:
a. reflek
sederhana
b. kebiasaan-kebiasaan
sederhana dan reaksi sirkuler primer
c. reaksi
sirkuler sekunder
d. koordinasi reaksi sirkuler
e. reaksi
sirkuler tersier, pencarian dan keingin tahuan
f. nternalisasi
skema.
Reflek sederhana (simple reflexe) ialah subtahap sensoris motorik
pertama Piaget, yang terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Pada
subtahap ini, alat dasar Reaksi sirkuler sekunder (secondary sircular
reaction) ialai subtahap sensorik-motorik ketiga Piaget, yang berkembang antara
usia 4 dan 8 bulan. Pada subtahap ini, bayi semakin berorientasi atau berfokus
pada benda di dunia, yang bergerak dengan keasyikan dengan diri sendiri dalam
interaksi sensoris-motorik.
Koordinasi reaksi sirkuler sekunder (coordination of secondery
sirculer reaction) ialah subtahap sensorik-motorik keempat Piaget, yang
berkembang antara usia 8 dan 12 bulan. Pada subtahap ini, beberapa perubahan
yang signifikan berlangsung yang meliputi koordinasi skema dan kesengajaan.
Reaksi sirkuler tersier, kesenangan atas suatu yang baru, dan
keingintahuan (tertiary circular reaction, novelty and curiosity) ialah
subtahap sensoris-motorik kelima Piaget yang berkembang antara usia 12 dan 18
bulan. Pada subtahap ini bayi semakin tergugah minatnya oleh berbagai hal yang
ada pada benda-benda itu dan oleh banyak hal yang dapat mereka lakukan pada
benda-benda itu.
Internalisasi skema yaitu (internalization of sehemes) ialah subtahap
sensoris-motorik keenam dan terakhir Piaget, yang berkembang antara usia 18 dan
24 bulan. Pada subtahap ini fungsi mental bayi berubah dari suatu taraf
sensoris motorik murni menjadi suatu taraf simbolis, dan bayi mulai
mengembangkan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan untuk menggunakan
simbol-simbol primitif.koordinasi sensasi dan aksi ialah melalui perilaku
reflektif, seperti mencari dan mengisap, yang dimiliki bayi sejak kelahiran.
Kebiasaan-kebiasaan pertama dan reaksi sirkuler primer (first habit
dan primary circual reaktion) ialah subtahap sensorik-motorik kedua Piaget 1-4
bulan. Pada subtahap ini, pada subtahap ini bayi belajar mengkoordinasikan
sensasi tipe skema atau struktur-yaitu, kebiasaan dan reaksi-reaksi sirkuler
primer.
Reaksi sirkuler primer (primary circular reaction) ialah suatu skema
yang didasarkan pada usaha bayi untuk memproduksi suatu peristiwa yang menarik
atau menyenangkan yang pada mulanya terjadi secara kebetulan.
3. Ketetapan
Benda
Ketetapan benda (object permanence) ialah istilah Piaget bagi pencapaian
paling penting pada seorang bayi: pemahaman bahwa benda-benda dan
peristiwa-peristiwa masih tetap ada dan berlansung walaupun benda-benda dan
peristiwa-peristiwa itu tidak dapat dilihat, didengar atau disentuh secara
langsung.
C.
Perspektif Baru Tentang Perkembangan
Kognitif Pada Masa Bayi
Bayi dapat belajar mengenal benda-benda dan tersenyum kepada benda-benda
itu, merangkak, dan memanipulasi benda-benda, tetapi bayi belum memiliki konsep
dan gagasan atas benda-benda itu. Piaget yakin bahwa ketika bayi memasuki masa
akhir perkembangan sensoris-motorik, pada kira-kira usia 1,5 hingga 2 tahun
barulah bayi benar-benar belajar bagaimana mengenali lingkungannya secara
simbolis dan konseptual.
Teori perkembangan sensoris-motorik Piaget saat ini telah disanggah dari
dua sumber. Pertama bidang perkembangan persepsi bayi menunjukkan bahwa suatu
dunia persepsi yang stabil dan nyata telah dibangun jauh lebih awal pada masa
bayi dibandingkan dengan yang dibayangkan oleh Piaget.
1. Perkembangan
Persepsi
Secara singkat, perkembangan persepsi yang diyakini oleh para peneliti
ialah bahwa bayi-bayi melihat benda berdiri sendiri, satu, kokoh dan terpisah
dari lingkungan sekitarnya, ada kemungkinan hal ini terjadi pada saat lahir
atau segera sesudahnya, tetapi secara pasti hal ini terjadi pada usia 3 hingga
4 bulan. Bayi-bayi kecil masih harus belajar banyak tetapi dunia sekitarnya
tampak stabil dan teratur bagi mereka dan oleh karena itu, dunia sekitar mereka
dapat mereka “rumuskan“.
2. Perkembangan
Konsepsi
Penelitian baru-baru ini tentang perkembangan persepsi dan konsepsi bayi
menunjukkan bahwa bayi mempunyai kemampuan persepsi yang lebih canggih dan
dapat memulai berpikir jauh lebih awal dibandingkan dengan apa yang dibayangkan
oleh Piaget.
D. Perspektif
Pemrosesan Informasi dan Perkembangan Bayi
Piaget yakin bahwa kemampuan bayi untuk membangun skema sensoris-motorik,
membangun suatu dunia benda yang koheren dan peristiwa yang cocok untuk
membentuk isi gagasan, meniru, dan membentuk gambaran atas benda. Tetapi banyak
pakar psikologi pemrosesan informasi yakin bahwa perkembangan bayi lebih maju
dibanding dengan keyakinan Piaget.
1. Habituasi
dan Dishabituasi
Apabila suatu rangsangan-cahaya atau suara-ditujukan kepada bayi beberapa
kali secara berturut-turut, mereka biasanya kurang memberi perhatian terhadap
rangsangan itu. Hal ini menunjukkan rasa bosan mereka terhadap rangsangan itu.
Ini adalah proses pembiasaan (habituation)yakni menyajikan yang
berulang-ulang dari stimulus yang sama yang menyebabkan berkurangnya perhatian
terhadap rangsangan. Dishabituation ialah suatu minat yang diperbarui seorang
bayi terhadap suatu rangsangan. Untuk mempelajari apakah dishabituasi
sedang terjadi ialah perilaku mengisap (perilaku mengisap berhenti jika bayi
kecil menyentuh suatu benda yang lembut). Pengetahuan habituasi dan
dishabituasi dapat mengembangkan interaksi orang tua-bayi. Orang tua yang
bijaksana mengetahui bahwa bayi memperlihatkan suatu minat dan pengulangan
rangsangan sangat penting bagi bayi untuk memproses informasi.
2. Memori
Memori (memory) ialah unsur pusat perkembangan kognitif yang memuat
seluruh informasi yang di dalamnya individu menyimpan informasi yang ia terima
sepanjang waktu. Kadang-kadang informasi hanya disimpan beberapa detik, dan
pada kesempatan lain informasì disimpan seumur hidup. Memori digunakan ketika
kita mencari dan mengingat. Baru-baru ini para peneliti perkembangan anak telah
memperlihatkan bayi usia 3 bulan telah memiliki kemampuan menyimpan memori
(Grunwald, dkk, 1993). Menurut Rovve-Collier, bahkan memori bayi yang berusia
2,5 bulan telah terinci secara luar biasa.
3. Imitasi
Peneliti perkembangan bayi Andrew Meltzoff (1990; Meltzoff & Kuhl,
1989; Meltzoff & Moore, 1992) melaksanakan sejumlah studi tentang kemampuan
imitasi bayi. Dalam pengamatan Meltzoff tentang bayi pada 72 jam pertama
kehidupan, bayi secara berangsur-angsur memperlihatkan suatu respon imitasi
penuh tentang ekspresi wajah orang dewasa, seperti menjulurkan lidah keluar
atau membuka mulut lebar-lebar.
E. Perbedaan-perbedaan
Individual dalam Intelegensi
Adalah penting untuk mengetahui apakah seorang bayi berkembang dengan
tingkat perkembangan yang lambat, normal, atau cepat. Kalau seorang bayi
berkembang pada tingkat yang lambat, beberapa bentuk pengayaan cukup penting.
Bila suatu bayi berkembang pada tahapan yang lebih maju, orang tua dapat dinasihati
untuk memberi mainan yang lebih “sulit“ guna merangsang pertumbuhan kognitif
mereka.Kontributor yang paling utama penting pada pelaksanaan tes perkembangan
bayi ialah Arnold Gesell (1934). Versi tes Gesell yang sekarang sering
digunakan ini memiliki empat kategori perilaku: motorik, bahasa, daya usai (adaptive),
dan interaksi personal sosial.
Develepment quotient, DQ, ialah sekor perkembangan keseluruhan yang
meliputi subskor pada bidang motorik, bahasa, daya suai, dan interaksi
personl-sosia pengukuranl bayi Gesell.
Skala Perkembangan Bayi (Bayley Scales of Infant Development), yang
dikembangkan oleh Nancy Bayley (1969), digunakan secara luas dalam pengukuran
perkembangan bayi. Versi terbaru memiliki tiga komponen: skala mental, skala
motorik, dan profil perilaku bayi.
Dalam skala mental Bayley, bayi berusia 6 bulan seharusnya dapat
memperlihatkan kesenangan dan ketidaksenangannya, dan secara tekun mencari
benda-benda yang berada sedikit diluar jangkauan. 12 bulan, bayi seharusnya
dapat memperlihatkan perilaku bila diperintahkan melakukannya, meniru kata-kata
yang penguji kataan (seperti Mama), dan memberikan respon terhadap
permintaan-permintaan yang sederhana (seperti “minum“).
Tes inteligensi bayi berguna dalam mengukur berapa besar dampak
kekurangan gizi, obat-obatan, kehilangan kasih sayang ibu (matermal
deprivation), dan rangsangan lingkungan terhadapw perkembangan bayi. Hasil
tes ini sangat bermanfaat dalam meramalkan inteligensi dikemudian hari.
F.
Perkembangan Bahasa
Bahasa (language) ialah suatu sistem simbol yang digunakan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Pada manusia, bahasa ditandai oleh daya cipta
yang tidak pernah habis dan adanya sebuah sistem aturan. Daya cipta yang tidak
pernah habis (invinite generativity) ialah suatu kemampuan individu untuk
menciptakan sejumlah kalimat bermakna yang tidak pernah berhenti dengan
menggunakan seperangkat kata dan aturan yang terbatas, yang menjadikan bahasa
sebagai upaya yang sangat kreatif. Sistem aturan bahasa mencakup:
fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmantik.
Fonologi (phonologi) ialah study tentang bunyi-bunyian bahasa, Morfologi
(morphologi) mengacu pada ketentuan-ketentuan pengkobinasian morfem; morfem
ialah rangkaian bunyi-bunyian terkecil yang memberi makna kepada penggalan suku
kata yang kita ucapkan dan dengar. Sintaksis (syntax) melibatkan
bagaimana kata-kata dikombinasikan untuj membentuk ungkapan dan kalimat yang
dapat diterima. Suatu konsep yang berkaitan erat dengan sintaksis
ialah tata bahasa (grammar), gambaran formal tentang ketentuan-ketentuan
sintaksis. Semantik (semantics) mengacu kepada makna kata dan kalimat.
Girl dan woman misalnya, berbeda dalam hubungan usia. Pragmatik
(pragmatics)-kemampuan untuk melibatkan diri dalam percakapan yang sesuai
dengan maksud dan keinginan.
1. Pengaruh
Biologis
a. Keterikatan
Biologis
Pakar bahasa Noam Comsky (1957), mengatakan bahwa anak-anak dilahirkan
didunia dengan alat penguasaan bahasa (language acquisition device, LAD), suatu
keterkatan biologis yang memudahkan anak untuk mendeteksi kategori bahasa
tertentu, seperti fonologi, sintaksis, dan semantik. LAD ialah suatu kemampuan
tata bahasa bawaan yang mendasari semua bahasa manusia.
b. Apakah
Binatang Memiliki Bahasa?
Banyak spesies binatang memiliki cara yang kompleks dan cerdas untuk
memberi sinyal bahaya dan untuk mengomunikasikan hal-hal yang berhubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar, seperti makan dan hubungan seks.
c. Adakah
Suatu Periode yang Penting untuk Menguasai Bahasa
Henry Kissinger mengilustrasikan teori bahwa ada suatu periode yang
penting untuk menguasai suatu bahasa. Misalnya, kalau Anda pindah ke suatu
bagian tertentu kota New York sebelum Anda berusia 12 tahun, Anda kemungkinan
akan bicara seperti layaknya seorang penduduk asli New York. Jelaslah, kini bahwa
masa remaja menandai akhir periode yang penting untuk mempelajari
ketentuan-ketentuan fonologis berbagai bahasa dan dialek. Tetapi jika anak
berimigrasi ketika masih kecil (kurang dari 12 tahun) maka anak tersebut akan
mengalami kebingungan dalam mempelajari bahasa tersebut karena bahasa dari kota
asal belum dapat ia kuasai, ia harus mempelajari bahasa lain ditempat barunya.
d. Pengaruh
Perilaku dan Lingkungan
Kebanyakan peneliti penguasaan bahasa yakin bahwa anak-anak dari berbagai
konteks sosial yang luas menguasai bahasa ibu mereka tanpa diajarkan secara
khusus. Walaupun begitu, proses pembelajaran bahasa biasanya memerlukan lebih
banyak dukungan dan keterlibatan dari pengasuh dan guru.
Strategi mengajarkan bahasa pada bayi atau anak kecil
1. Satu
peran lingkungan yang membangkitkan rasa ingin tahu dalam penguasaan bahasa
pada anak kecil disebut motherese, yakni cara ibu dan
orang dewasa sering berbicara pada bayi dengan frekuensi dan hubungan lebih
luas daripada normal, dan kalimat-kalimat yang sederhana.
2. Menyusun
ulang (recasting) ialah pengucapan kata suatu kalimat yang sama atau yang
mirip dengan cara yang berbeda, barangkali dengan menguahnya menjadi suatu
pertanyaan.
3. Menggemakan
(echoing) ialah mengulangi apa yang dikatakan anak kepada Anda, khususnya kalau
perkataan itu suatu ungkapan atau kalimat yang tidak sempurna.
4. Memperluas
(expanding) ialah mengatakan ulang apa yang telah anak katakan dalam bahasa
yang secara linguistik “canggih“.
5. Memberi
nama (labeling) ialah mengidentifikasi nama-nama benda.
e. Bagaimana
Bahasa Berkembang
Pada beberapa bulan pertama kehidupan, bayi memperlihatkan suatu respons
yang mengagumkan terhadap suara/bunyi yang keras. Pada usia 3 hingga 6 bulan,
bayi mulai memperlihatkan suatu minat akan suara, dan merespons terhadap suara.
Selama 3 atau 6 bulan berikutnya, bayi mulai mengoceh, mengeluarkan suara.
Sumber : John, W. Santrock. 2002. LIFE-SPAN
DEVELOPMENT (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: ERLANGGA.
Lucky Club Live Casino Site - Lucky Club Live Casino
BalasHapus【 play Lucky Club online casino 】 ,Url: 【6718239.com】 ,Url: ⭐️,Url: ⭐️,Url: ⭐️,🏆 ⭐️,✌️ Casino: ✓ luckyclub Play Live Casino ✓ Slots ✓ Table Games ✓ Slots ✓ Table Games ✓ Sportsbook. Rating: 3.7 · Review by LuckyClub.com